Senin, 10 Oktober 2011

HAJI MABRUR


Haji adalah sebuah medan agung untk berlomba dalam ketaatan dan mendekatkan diri kepada Allah. Ajang istimewa untuk mendapatkan keberuntungan, ridha dan rahmat Allah SWT. Sebuah kesempatan langka yang terkadang tidak akan terulang lagi seumur hidup. 

Nabi SAW bersabda, ‘Haji mabrur, tidak ada pahala baginya selain dari pada surga’.


Di antara tanda-tanda haji mabrur adalah :

  1. Ikhlas karena Allah, tidak menginginkan pujian, popularitas atau tuntutan dunia.
  2. Sesuai dengan manasik haji dan petunjuk Nabi SAW.
  3. Berasal dari nafkah dan usaha yang halal.
  4. Menjauhi kesia-siaan, maksiat, dan perdebatan dalam ibadah haji.

Ibnu Rajab berkata, ‘yaitu apa-apa yang didalamnya terkumpul segala perbuatan baik, disertai dengan sikap menjauhi segala perbuatan dosa’.

Imam Syafi’i Rahimahullah dan sahabat-sahabat Nabi
Imam al-Baihaqi Rahimahullah meriwayatkan dari Imam Syafi’I Rahimahullah, bahwa dia berkata, Allah memuji para sahabat Rasulullah SAW di dalam al-Qur’an, Taurat dan Injil. Menyebutkan keutamaan-keutamaan mereka melalui lisan Rasulullah SAW, keutamaan yang tidak dimiliki oleh orang-orang setelah mereka. 

Maka mudah-mudahan Allah merahmati mereka, dan menyenangkan mereka dengan apa yang Dia berikan kepada mereka, di antaranya adalah dengan mengantarkan mereka pada kedudukan orang-orang Shalih, syahid, dan shalih yang tertinggi. Merekalah yang telah menyampaikan kepada kita sunnah-sunnah Rasulullah SAW, merekalah yang telah menyaksikan beliau saat wahyu turun kepada beliau. Maka mereka mengetahui apa yang dikehendaki oleh Rasullulah SAW, baik yang umum, khusus, penekanan, dan arahan. Mereka mengetahui sunnah-sunnah nabi SAW apa yang kita ketahui dan yang tidak kita ketahui. 

Mereka ada di atas kita pada setiap ilmu, ijtihad, wara’ dan perkara yang ilmu di dapat dan diambil dengannya. Pendapat-pendapat mereka lebih terpuji untuk kita, lebih utama bagi kita dari pada pendapat-pendapat kita sendiri untuk diri kita. Wallahu a’lam’.                                                            

Labbaik, allahumma labbaik
Maksudnya :
Inilah aku yaa Robbi, wahai Dzat yang Maha Mulia, aku telah datang menjawab panggilan-Mu, dengan taat kepada perintah-Mu, sebagai telah Engkau perintahkan :

“…mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, Yaitu (bagi) bagi orang yang sanggup Mengadakan perjalanan ke Baitullah…”

Dengan mengesakan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu, aku tidak akan berdo’a kepada selain-Mu, dan tidak akan menyembah Tuhan selain-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat, dan syukur, serta sanjungan adalah milik-Mu, Maha suci Engkau, tiada sekutu bagi-Mu. Engkau adalah pemilik segala karunia, kemuliaan, dan kerajaan agung yang tidak akan pernah sirna, dan tersingkir. Maha Esa Engkau, tiada sekutu dan tandingan bagi-Mu itulah talbiyah, itulah syi’ar orang-orang ahli tauhid, satu symbol, dari symbol peribadatan yang ikhlas kepada-Nya SWT, maka resapilah maknanya dalam setiap kali kita mengulang-ngulangnya.

Kekasih kita Muhammad SAW
Cinta kepad Nabi SAW adalah sebuah prinsip agung dari prinsip-prinsip agama islam.
Nabi SAW bersabda,
“ Tidak beriman salah seorang diantara kalian hingga aku menjadi orang yang paling dia cintai dari pada orang tuanya, anaknya dan seluruh manusia”.


Di antara tanda-tanda kebenaran cinta 
kepada Nabi SAW :

  1. Membenarkan apa yang beliau kabarkan, mentaati apa yang beliu perintahkan, dan menjauhi segala perkara yang beliau larang dan peringatkan.
  2. Merealisasikan kecintaan kepada beliu, baik secara keyakinan, ucapan dan perbuatan, serta mendahulukan kecintaan kepada beliu atas kecintaan kepada diri sendiri, anak dan orang tua.
  3. Mencontoh beliau, serta berpegang teguh dengan sunnah, dan petunjuk beliau lahir dan batin.
  4. Banyak menyebut nama beliau, banyak bershalawat dan mengucapkan salam atas beliau dan keluarga beliau.
  5. Membela beliau, keluarga, sahabat dan sunnah beliau.
  6. Menyebarkan sunnah beliau, menyampaikan, mengajarkan, dan menghidupkannya, serta mendorong untuk mengikutinya.
  7. Mempelajari sirah perjalanan hidup beliau, mengetahui kesempurnaan, dan akhlaq beliau serta mempraktekkannya.
  8. Berhukum dengan syariat beliau, berusaha mempraktekkannya, rida dan pasrah dengan sempurna terhadapnya.

Allah SWT berfirman :
Katakanlah : “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha penyayang.

Hari Arafah
Hari yang agung, didalamnya terdapat amal-amal haji yang teragung dan terbesar. Pada hari tersebut disyariatkan bagi jama’ah haji untuk memperbanyak dzikir, berdo’a dan bersimpuh di hadapan Allah SWT, merendah dan menghinakan diri dihadapan Allah SWT, 

Nabi SAW telah bersabda :
“Sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari Arafah, dan sebaik-baik yang kuucapkan dan yang diucapkan para Nabi sebelumku adalah, la ilaaha illallahu wahdahu la syarika lahu, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syai’in qodir".

Dialah Makkah al-Mukarramah
Tempat turunnya wahyu, tempat terbitnya risalah Nabi SAW, negeri yang paling dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya, dia adalah tempat tambatan hati, tempat perlindungan iman. Allah SWT telah bersumpah dengannya dalam kitab-Nya:
“dan demi kota (Mekah) ini yang aman”, Allah SWT telah memuliakan, dan mengagungkannya serta mengharamkan orang kafir dan musyrik untuk memasukinya. 


Maka jadilah anda termasuk orang-orang yang mengagungkan tanah haram ini, memperhatikan kemuliaannya, mensucikannya, serta menghargai kedudukannya.

Pelajaran yang diambil dari haji:

  • Pasrah dan tunduk kepada syariat Allah.
  • Merealisasikan tauhid yang murni kepada Allah.
  • Pengagungan syi’ar-syi’ar Allah dan.
  • Perwujudan kecintaan kepada Allah SWT, dan kepada Nabi-Nya di dalam hati kita.
  • Pengokohan makna-makna ukhuwah islamiyah diantara kaum muslimin.
  • Perwujudan pelepasan dari kekufuran dan kemusyrikan.



Baca Artikel Lainnya :

As Sunnah
Mengenal Sholat Sunnah Rosul
Dimana Allah
Ushul Manhaj
Ketika Seorang Anak Soleh lahir
Rasulullah SAW pun Berlindung DariNya
Iman Kepada Takdir Allah SWT
Keutamaan Sedekah
Haji : Hukum, Keutamaan, dan Hikmahnya
Hadits-hadits Yang Tidak Benar Tentang Haji
Potret Haji Kita